Cara Menemukan Permasalahan Penelitian

By: Syaifuddin Fahmi

Menemukan masalah penelitian tidaklah mudah, diperlukan pemahaman terlebih dahulu tentang apa itu penelitian dan apa yang dimaksud dengan permasalahan dalam sebuah penelitian.

Definisi Penelitian dan Masalah Penelitian

Penelitian adalah sebuah proses kegiatan mencari kebenaran terhadap suatu fenomena ataupun fakta yang terjadi dengan cara yang terstruktur dan sistematis. Masalah penelitian adalah pernyataan tentang bidang yang menjadi perhatian peneliti, berupa kondisi yang harus ditingkatkan, kesulitan untuk dicarikan solusi dan pemecahan, atau pertanyaan yang mengganggu yang ada dalam literatur ilmiah, dalam teori.

Permasalahan Penelitian

Masalah penelitian dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu; 1) evaluasi terhadap penyimpangan atau gap antara apa yang diharapkan dengan kenyataan, 2) penyimpangan antara teori dan penerapan di lapangan, atau 3) Fakta-fakta baru yang diperoleh dari hasil riset dan pengamatan yang mengundang pertanyaan dan belum ada jawaban secara jelas dan ilmiah.

Menemukan Masalah melalui Pendekatan Formal

Penemuan masalah secara formal dapat diperoleh melalui rekomendasi penelitia, analogi, renovasi, dialektikal, morfologi, dekomposisi dan agregasi.

  1. Rekomendasi penelitian. Masalah dapat diperoleh dari rekomendasi hasil penelitian orang lain. Pada bagian akhir sebuah publikasi  jurnal, seorang peneliti biasanya mencantumkan kesimpulan, saran, serta keterbatasan.  dari bagian inilah kita dapati menemukan masalah dengan menganalisis adanya kemungkinan untuk melanjutkan penelitian tersebut sebagai upaya untuk mengkaji hal-hal yang belum terungkap, mengulang penelitian tersebut untuk memperkaya teori, dan hal-hal lain yang mungkin ditemukan dari analisis hasil penelitian orang lain. 
  2. Analogi. Analogi merupakan penemuan masalah dengan cara mengadaptasi masalah dari suatu pengetahuan dan menerapkannya ke bidang pengetahuan baru dari sisi peneliti, dengan adanya persyaratan bahwa kedua bidang tersebut harus memiliki kesesuaian dalam hal-hal yang penting. 
  3. Renovasi. Renovasi merupakan sebuah metode menemukan masalah penelitian yakni dengan cara mengganti, mengurangi atau menambahkan suatu unsur baru untuk meningkatkan kebenaran suatu teori. 
  4. Dialektikal. Dialektikal adalah bantahan terhadap suatu teori tertentu.  Ekstrapolasi: Cara penemuan masalah dengan ekstrapolasi adalah dengan membuat trend suatu teori atau trend permasalahan yang dihadapi.
  5. Morfologi. Morfologi merupakan pengujian kemungkinan-kemungkinan kombinasi yang terkandung dalam sebuah permasalahan yang kompleks.  
  6. Dekomposisi. Dekomposisi merupakan cara penjabaran suatu permasalahan ke dalam komponen-komponennya.
  7. Agregasi. Agregasi adalah kebalikan dari dekomposisi. Peneliti dapat mengambil hasil-hasil penelitian atau teori dari beberapa bidang atau beberapa penelitian dan mengumpulkannya untuk membentuk suatu permasalahan yang lebih rumit dan kompleks.

Menemukan Masalah melalui Pendekatan Non Formal

Penemuan masalah juga dapat diperoleh dengan pendekatan non-formal. Beberapa pendekatan yang umum dipergunakan adalah : konjektur, fenomenologi, konsensus dan pengalaman.

  1. Konjektur. Konjektur adalah permasalahan yang ditemukan dengan naluriah (fakta apresiasi individu terhadap lingkungannya), dan tanpa dasar-dasar yang jelas. Pendekatan ini biasa dilakukan oleh orang yang memiliki intuisi dan kepekaan terhadap fenomena penelitian.  Bila kemudian dasar-dasar atau latar belakang permasalahan dapat dijelaskan, maka penelitian dapat diteruskan secara alamiah.
  2. Fenomenologi. Menemukan permasalahan-permasalahan baru yang berhubungan dengan fenomena-fenomena yang dapat diamati. Pendekatan ini paling umum dilakukan oleh peneliti pemula seperti mahasiswa yang sedang menempuh skripsi. 
  3. Konsensus. Penemuan permasalahan dari hasil kesepakatan-kesepakatan, misalnya kesepakatan para ahli dalam suatu bidang yang sama.
  4. Pengalaman. Pengalaman juga merupakan sumber permasalahan yang dapat dijadikan kajian penelitian, baik pengalaman yang gagal maupun pengalaman yang sukses di masa lalu.

Bagaimana Merumuskan Masalah?

Setelah peneliti mampu mengidentifikasi dan menemukan mesalah penelitian, langkah selanjutnya adalah peneliti harus mampu merumuskan masalah dengan tepat sehingga penelitian yang akan dilakukan memiliki arah dan pijakan teori yang kuat dan memenuhi kaidah ilmiah

Faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, antara lain:
  1. Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut.
  2. Terdapat batas-batas masalah yang jelas
  3. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya.
  4. Terdapat teori yang relevan, sudah mapan dan teruji
  5. Terdapat hasil penelitian terdahulu yang relevan dan mendukung hipotesa
  6. Dapat diselesaikan secara tuntas

Bagaimana Masalah Penelitian yang Baik?

  1. Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti 
  2. Dapat berguna dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.
  3. Dapat diperoleh dan dijelaskan dengan cara-cara ilmiah.
  4. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
  5. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
  6. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan norma, kaidah dan aturan

Demikian artikel ini dibuat, semoga bermanfaat dan dapat menjadi tambahan ilmu khususnya bagi mahasiswa yang baru mempelajari metodologi penelitian.

Jika terdapat Pertanyaan terkait Artikel diatas harap menuliskan komentar di bawah artikel, Seluruh pertanyaan dan komen akan kami tanggapi. SEMOGA BERMANFAAT.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kirim Pesan
GLS Official
Hallo, ada yang bisa kami bantu? Silahkan lanjutkan ke chat untuk memperoleh layanan informasi lebih lengkap.